Berita

Kegiatan Verifikasi CPCL Pengendalian OPT Tanaman Kakao dengan PESNAB di Kabupaten Lombok Barat

Lombok Barat, 6 Juni 2024 – Telah dilaksanakan kegiatan verifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) untuk kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman kakao dengan Pestisida Nabati (PESNAB) pada kawasan perkebunan kakao di Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program bantuan yang diberikan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan verifikasi yang dilaksanakan pada Kamis, 6 Juni 2024 ini mencakup wilayah Kabupaten Lombok Barat seluas 80 hektar, Kabupaten Lombok Timur seluas 50 hektar, dan Kabupaten Lombok Utara seluas 350 hektar. Verifikasi di Kabupaten Lombok Barat dilakukan bersama tim proteksi dari UPTD Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BP2TP) NTB, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Lombok Barat, serta Penyuluh Perkebunan Kabupaten Lombok Barat.

Empat kelompok tani yang akan menerima bantuan PESNAB adalah:

  1. Kelompok Tani Selen Aik Desa Sedau, Kecamatan Narmada
  2. Kelompok Tani Mule Paice Dusun Praba Desa Batu Mekar
  3. Kelompok Tani Maju Mandiri Desa Pakuan, Kecamatan Narmada
  4. Kelompok Tani Mule Jati Dusun Rumbuk Desa Batu Mekar

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan PESNAB yang diberikan tepat sasaran dan dapat digunakan secara efektif oleh para petani dalam mengendalikan OPT pada tanaman kakao mereka. Dengan adanya verifikasi ini, diharapkan hasil perkebunan kakao di kawasan tersebut dapat meningkat, serta kesejahteraan para petani dapat terangkat melalui peningkatan produktivitas dan kualitas tanaman kakao.

Para petani yang tergabung dalam kelompok tani tersebut sangat antusias dalam mengikuti verifikasi ini dan berharap bantuan PESNAB dapat segera direalisasikan agar dapat memulai pengendalian OPT secara efektif. Dengan dukungan BBPPTP Surabaya dan kerjasama dari berbagai pihak terkait, program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi sektor perkebunan kakao di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *