Temu Teknis dan Kunjungan Penyuluh Bapeltanbun di Kabupaten Lombok Tengah
Lombok Tengah, 5 Juni 2024 – Dalam upaya pendampingan dan koordinasi penyuluhan, penyuluh Bapeltanbun Wilbin Lombok Tengah melaksanakan temu teknis di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Acara ini dihadiri oleh Kepala BPP Batukliang, Koordinator Penyuluh Kecamatan Batukliang, serta penyuluh dari Kecamatan Batukliang.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai topik penting terkait penyelenggaraan penyuluhan, termasuk pelaporan kegiatan melalui E-Pusluh yang langsung terhubung ke Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Selain itu, diskusi juga menyoroti berbagai masalah yang dihadapi penyuluh di lapangan, seperti kendala teknis dan tantangan dalam menyampaikan penyuluhan kepada petani.
KWT Rukun, yang saat ini memiliki omset penjualan antara Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000 per hari, mengalami penurunan dibandingkan dengan omset sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai Rp3.500.000 per hari. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah kelompok usaha serupa, kurangnya promosi, lokasi rumah produksi yang jauh dari jalan utama, dan tidak adanya outlet penjualan di lokasi strategis.
Untuk mengatasi penurunan omset ini, KWT Rukun berharap dapat meningkatkan promosi produk mereka melalui berbagai cara, termasuk penggunaan media sosial, partisipasi dalam pameran, serta pembukaan outlet penjualan yang mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu, mereka juga berupaya menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait untuk memperluas jangkauan pasar.
Kepala BPP Batukliang menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan omset penjualan KWT Rukun. “Kami akan terus mendampingi dan memberikan penyuluhan kepada KWT Rukun serta kelompok tani lainnya, agar mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui usaha tani yang lebih produktif dan efisien,” ujarnya.
Dengan adanya pendampingan dan koordinasi yang baik antara penyuluh, petani, dan berbagai stakeholder, diharapkan usaha tani di Kabupaten Lombok Tengah dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.