RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN KEGIATAN POMPANISASI
Kamis, 28 Maret 2024
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB hari ini menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Pompanisasi di Ruang Rapat Kepala Dinas bersama Balai Besar Pengujian Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian Kementerian Pertanian, rapat juga dihadiri Komandan Resor Militer/162 Wira Bhakti Nusa Tenggara Barat beserta Komandan Distrik dimasing-masing Kabupaten/Kota Se-Nusa Tenggara Barat dan perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Barat baik secara hybrid. Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB dimulai pada pukul 14.30 Wita sampai dengan 17.00 Wita.
Dalam rangka mengantisifasi Krisis Pangan secara global akibat pengaruh perubahan Iklim El-Nino yang sudah beberapa bulan berjalan, sangat memberi efek yang sangat kuat sehingga diseluruh daerah mengalami keadaan kekurangan pangan yang berdampak pada naiknya harga yang signifikan pada komoditi pangan (beras) secara Nasional. Kementerian Pertanian pada Rapim A sebelumnya memberikan arahan agar segera melalukan penanam padi pada musim tanam tahun ini secara serentak, sehingga dilaksanakan rapat koordinasi lanjutan pada hari ini antara BBPSI SDLP, BSIP NTB, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota yang bersinegri dengan TNI guna mendorong terlaksananya program percepatan tanam padi pada tahun ini.
Pembahasan yang berlangsung cukup kompleks dengan materi langsung oleh Kepala BBPSI SDLP yang juga selaku PJ Darurat Pangan untuk Provinsi NTB pada kesempatannya menyampaikan dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan pompanisasi untuk mengatasi darurat pangan skala nasional, selain itu juga ditekankan dalam percepatan pompanisasi untuk mengairi persawahan khususnya pada wilayah pertanian tadah hujan akan dilakukan dalam jangka waktu dekat ini agar bisa mengantisipasi kekeringan yang mungkin akan terjadi. Perlu menjadi perhatian bersama bahwasanya ada beberapa kegiatan dalam program pompanisasi ini yaitu yang pertama pengadaan pompa air dan kedua adalah irigasi perpompaan.
Disini juga diinformasikan bahwa akan adanya verifikasi dan evaluasi serta monitoring pada setiap kabupaten/kota yang telah mengusulkan CPCL maupun pada saat berjalannya program tersebut, sehinga dimana monitoring sangat penting karena akan melakukan koordinasi dengan berbagai wilayah sehingga dapat saling terorganisir secara sistematis dan bisa berkelanjutan. Dari hasil survey sebelumnya dilapangan secara langsung dan mengidentifikasi program yang sama selama 5 tahun terakhir bahwa ditemukan ada beberapa kerusakan yang terjadi pada pompa air pada bantuan Kementerian Pertanian pada tahun-tahun sebelumnya sehingga untuk kegiatan pompa kali ini harus dimonitoring dan juga dievaluasi untuk dapat memperbaiki hal-hal yang semacam itu.
Dengan akan berlangsungnya kegiatan pompaniasi ini diharapkan akan sangat bermanfaat untuk petani terutama petani dengan lahan tadah hujan, kegiatan pompanisasi tidak hanya melakukan kegiatan perpompaan air saja melainkan kedepannya juga diharapkan adanya program lanjutan berupa pembuatan bak/tandon/embung/sejenisnya sebagai penampung air yang kelebihan di pompa, selanjutnya hasil penampungan yang disediakan dalam skala tertentu bisa digunakan oleh petani pada kegiatan tanaman selanjutnya sehingga petani akan lebih mudah dalam mendapatkan air untuk mengairi persawahan mereka.
Jadi untuk pompanisasi ini sangat ditekankan untuk mampu berjalan dengan baik serta berkelanjutan, kedepannya diharapkan dengan sudah berjalannya kegiatan ini semua daerah yang ada di NTB agar segera menanam padi, selain itu juga pompansisai ini bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman pangan sehingga ketahanan pangan dapat terpenuhi atau bahan pokok khususnya beras akan lebih banyak sehingga tidak adalagi yang mengeluh terkait dengan harga-harga bahan pokok khususnya beras tidak terdengar lagi diperbincangan para emak-emak akibat terus menerus naik, Pungkasnya.